Senin, 19 Maret 2012



Kecelakaan Maut (Cibeureum, Tasikmalaya)

Kecelakaan yang menimpa mobil Carry, Minggu 18 Maret 2012

Kejadian pada hari Minggu (18/3), tepatnya pukul 09.30 terjadi kecelakaan maut di Cibeureum, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kecelakaan itu terjadi pada sebuah minibus Suzuki Carry dengan Nopol  Z 951 W yang ditumpangi oleh satu keluarga besar itu tertabrak oleh kereta api Pasundan, jurusan Bandung-Surabaya.
Menurut warga setempat, kejadian tersebut berawal ketika mobil tersebut tiba-tiba mogok di tengah perlintasan kereta api itu, kemudian muncul kerta api yang sedang melaju kencang. Minibus itu pun terseret sejauh 10m ke area persawahan.
Dari pantauan lapangan, perlintasan kereta api di kawasan tersebut memang tidak tersedia palang pintu. Selama ini, warga setempat secara manual yang mengatur lalu lintas kereta api.
Menurut penyidikan polisi, kejadian naas tersebut merupakan murni kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, kejadian tersebut terjadi di atas rel kereta api. Untuk itu, segala penyelesaian dan tindak lanjut tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian.
Menurut informasi dari kepolisian resort Kota Tasikmalaya, korban kecelakaan tersebut merupakan keluarga Perum Griya Setia Asri, Kelurahan Setiamulya, Kecamatan Tamansari, Tasikmalaya.
Sebelumnya, sepuluh korbana tewas di tempat.. Namun satu orang lagi yang Kritis akhirnya meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Tasikmalaya.


Dan inilah daftar nama korban yang meninggal dunia:
1. Zaki (1,5 th), laki-laki
2        2. Fadil ( 6 bulan), laki-laki
             3. Vina (9 th), perempuan
4         4.  Debi (9 th), perempuan
5     5.  Aci/ Yedi (35 th), laki-laki
6     6.  Epul (25 th), laki-laki
7     7.  Febi (18 th), laki-laki
8     8. Iin (30 th), perempuan
               9. Uum (50 th), laki-laki
1     10.Kiki ( 20 th), laki-laki
 v            11.Reihan (4 th), laki-laki
Korban yang kritis:
1            1.Setiana (14 th), perempuan
                 2.Yudi (36 th), laki-laki
3             3. Yani (35 th), perempuan

Kisah awalnya,
Sekitar pukul 09.00 pagi (Minggu,18/3), keluarga Ny. Uum akan pergi berekreasi ke Situ Gede. Setelah menjemout anggota keluarganya, Yudi menyetir minibus carry itu dan berniat untuk menjemput anaknya yang bernama Agwal yang mondok di Pesantren Cintapada. Sebetulnya, untuk menuju ke pesantren tersebut ada jalan di di sebelah barat, yakni SMAN 3 Tasikmalaya, dekat perumahan AURI. Jalan ini tidak melalui perlintasan kereta api karena rel kereta berada di atas jembatan, Menurut Ajengan Koko ZM, guru Agwal, anak didiknya itu di suruh menunggu di dekat lokasi SMAN 3 Tasikmalaya. Lokasi tersebut memang tak jauh dari jalan utama. Agwal, saat itu masih berada di pesantren hendak diajak rekreasi ke Situ Gede. Persis di tengah rel, mesin  mobil tersebut mati. Yudi tidak bisa memundurkan mobilnya lantaran di belakangnya antre mobil Feroza dan ketika itulah kereta melintas.
Ketika melihat mobil terpental dan terjungkal empat kali sampai ringsek dan akhirnya masuk ke sawah. Terlihat posisi semua penumpang terjepit okeh kendaraan.
Sebagian korban dibawa ke rumah sakit naik Angkutan Kota 01. Sebagian lainnya dibawa kendaraan yang kebetulan melintas di jalur Cibeureum. Warga kesulitan mengevakuasi korban karena banyak korban yang terjepit.

Kecelakaan tersebut benar-benar membuat saya takut. Mengapa…????
Jawabnya
Karena lokasi tersebut adalah tempat kost saya yang pertama. Untung saja saya baru saja pindah ke kosan yang baru. Semenjak saya tinggal di situ pun saya merasa kurang nyaman,, karena saya rasa ada yang ganjil dengan tempat tersebut. Namun, setelah saya bertanya-tanya dan mencari informasi kepada warga setempat, ternyata memang benar di perlintasan kereta api tersebut sering terjadi kecelakaan. Bukan hanya satu atau dua kali namun sering,,, itulah kata warga setempat.
Saya pun hampir mengalami kecelakaan pada saat saya masih tinggal di daerah situ.
Ceritanya, saya pulang kerja dan rencananya saya akan pulang ke rumah nenek di daerah Gobras, Tasikmalaya. Saya dijemput oleh paman saya. Saya pun tidak sendirian, teman saya Anggi bersama dengan temannya berada di belakang saya ketika saya akan melintasi rel kereta tersebut. Dan apa yang terjadi..??
Tiba-tiba dari kejauhan ada kereta yang memberikan Klakson,,, Motor yang kami tumpangi tiba-tiba mati di tengah perlintasan, dan akhirnya kami dorong motor tersebut keluar dari perlintasan. Alhamdulilah,,,Allah masih menlindungi kami. Dan kami pun masih diberi keselamatan.
Kemudian, ketika saya dan teman saya kembali ke kosan itu, dia Tanya.
“Lha, Nov, emang kamu kemarin ga denger ada klakson kereta..???”
“Ga,,” tu jawab saya.
Katanya, Padahal sebelum kamu lintas juga kereta itu udah keliatan… masa kamu ga liat sih..??”
“Emang beneran ga kok,,, Kamu juga liat sendiri kan,, aku lewat di situ seperti biasa.. Lirik kanan kiri tapi emang ga ada apa-apa. Masa aku bohong sih..??”
Hm, mungkin emang kami  juga sih yang salah.. Masih Maghrib kok lewat situ.
Terus, aku cerita sama orang tua aku,, apa yang aku alamin,, katanya gini, “ udah di kasih tahu kan, kalo Magrib jangan jalan keluar kosan apalagi pergi jauh..??!!!”
Ya aku jawab,” iya Mah, Pa,, aku lupa… emang kenapa sih..??”
“ Untung kamu masih selamet… di situ ada yang nunggu,, tepatnya di pos perlintasan itu… Makanya, kalo Jam 5- jam 7 jangan berani keluar dari rumah, udah aja diem … Jangan kemana-mana.”
Semenjak itu aku dan yang lain gak pernah lagi keluar malem.
Tak lama kemudian aku buat keputusan untuk pindah dari kosan tersebut, soalnya udah ga tenang tinggal di situ…. Mana tempatnya sepi ,, jauh ke tempat makan, warung dan lain-lain….
Akhirnya aku pindah,,,
Kemudian setelah kemarin aku denger dan lihat berita itu,, aku ucap Alhamdulillah,,,, karena adanya kejadian itu setelah aku tak tinggal di situ lagi.   

Itulah takdir,,, makanya di saat apapun dan kalau mau pergi kemana pun berdoa dan hati-hati.....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar